Lewat DBHCHT, Dinkes Kabupaten Blitar Genjot Perbaikan Fasilitas Kesehatan di Pelosok

KafeBerita.com, Blitar Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025 menjadi katalisator penting bagi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar dalam memperbaiki fasilitas kesehatan (faskes) yang selama ini terabaikan. Melalui alokasi anggaran khusus, sejumlah Puskesmas dan Puskesmas Pembantu (Pustu) yang mengalami kerusakan berat akhirnya mendapat perhatian serius.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kabupaten Blitar, Muhdianto, menjelaskan bahwa selama ini banyak faskes di wilayah pelosok yang kondisinya memprihatinkan. Namun dengan adanya dukungan dana dari DBHCHT, pihaknya bisa melakukan intervensi secara langsung.

“Kami manfaatkan momentum DBHCHT ini untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang selama ini terhambat akses kesehatannya hanya karena fasilitas rusak atau tidak layak pakai,” jelas Muhdianto, Kamis (3/7/2025).

Dari total anggaran DBHCHT yang diterima sektor kesehatan sebesar Rp 15,2 miliar, sekitar Rp 1,68 miliar difokuskan untuk rehabilitasi faskes. Salah satu proyek utamanya adalah pembangunan ulang Pustu di Desa Tumpak Kepuh, Kecamatan Bakung, yang sebelumnya roboh dan membuat warga kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan dasar.

Menurut Muhdianto, rehabilitasi faskes ini bersifat emergency response karena tidak hanya menyangkut kenyamanan, tetapi juga keselamatan dan keberlangsungan pelayanan.

“Kalau faskes tidak representatif, tenaga kesehatan juga tidak bisa maksimal bekerja. Maka dari itu, kami prioritaskan wilayah dengan tingkat kebutuhan tertinggi,” tambahnya.

Ia menekankan, keberadaan fasilitas kesehatan di tiap desa memiliki peran vital dalam mencegah penyakit dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

“Bayangkan warga harus naik ojek belasan kilometer hanya untuk imunisasi atau kontrol kehamilan. Itu beban yang tak seharusnya mereka tanggung,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Blitar, lanjut Muhdianto, terus mendorong agar DBHCHT digunakan secara efektif dan berkelanjutan, tidak hanya untuk pengobatan tetapi juga perbaikan sistem pelayanan kesehatan secara menyeluruh. Seperti perbaikan Pustu Desa Tumpak Kepuh ini menjadi contoh nyatanya.

“Kami ingin setiap rupiah dari DBHCHT punya dampak nyata. Bukan hanya terlihat, tapi benar-benar dirasakan oleh masyarakat di desa-desa,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *