KafeBerita.com, Blitar – Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar memastikan rakyat tetap mendapat pangan murah di tengah fluktuasi harga. Pemerintah menghadirkan Gerakan Pangan Murah (GPM) di tiga titik strategis. Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, menegaskan kehadiran pemerintah tidak boleh hanya berupa seremoni. Menurutnya, masyarakat butuh langkah nyata.
“Merdeka itu bukan sekadar upacara, tapi juga ketika rakyat bisa belanja murah meriah,” kata Mas Ibin sapaan akrab Wali Kota Syauqul Muhibbin saat membuka Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kecamatan Sukorejo, Sabtu (30/8/2025).
GPM berlangsung di tiga titik di Kota Blitar. Lokasinya di Kecamatan Sukorejo, Kelurahan Bendo Kecamatan Kepanjenkidul, dan Kampung Sae Murah Kecamatan Sananwetan. Kegiatan ini serentak digelar di 7.285 kecamatan seluruh Indonesia.
Mas Ibin menegaskan Pemkot Blitar terus mengawal akses pangan murah. Ia menilai harga kebutuhan pokok yang sering fluktuatif harus segera direspons. Pemerintah hadir agar daya beli rakyat tidak tertekan.
Gerakan ini juga mendapat dukungan dari Bulog. Pemerintah pusat menyalurkan beras SPHP dengan stok 1,3 juta ton hingga akhir tahun. Di Kota Blitar, beras lima kilogram dijual Rp60 ribu. Harga ini lebih rendah dibanding pasaran. Produk juga tersedia di ritel modern agar lebih mudah dijangkau masyarakat.
Antusiasme warga terlihat sejak pagi. Mereka mengantre membeli beras, gula, dan minyak goreng dengan harga lebih murah. Seorang ibu rumah tangga mengaku senang karena selisih harga cukup membantu kebutuhan keluarga.
Mas Ibin menegaskan ketahanan pangan bukan hanya tugas pusat. Ia menyebut daerah juga wajib hadir dalam menjaga harga. “Ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, tapi juga pemerintah daerah. Kota Blitar siap berperan aktif menjaga stabilitas harga dan memastikan rakyat bisa hidup lebih sejahtera,” tuturnya.
Dukungan pusat juga disampaikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Dalam teleconference, ia menyebut pangan jadi perhatian utama nasional. “Kehadiran gerakan pangan murah di tingkat kecamatan akan lebih efektif menjaga keterjangkauan harga,” ujarnya.
Pemerintah pusat menyalurkan rata-rata 7.000 ton beras per hari. Distribusi dilakukan melalui pasar rakyat, BUMD, dan gerakan pangan murah di berbagai daerah. Tito memastikan stok aman hingga akhir tahun.