KafeBerita.com, Blitar — Haul Bung Karno ke-55 yang digelar di Kota Blitar pada Jumat malam (20/6/2025) menjadi momentum bersejarah yang tak hanya khidmat, tapi juga menuai apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Ganjar Pranowo, Megawati menyampaikan kekagumannya terhadap penyelenggaraan haul yang untuk pertama kalinya digelar secara terbuka dan melibatkan puluhan ribu rakyat dari berbagai penjuru tanah air.
“Bu Mega berkeinginan untuk bisa hadir sebenarnya karena ini acara pertama dari haul Bung Karno yang diselenggarakan secara terbuka,” ucap Ganjar saat membacakan sambutan Megawati.
Megawati menilai pelaksanaan haul tahun ini sebagai peristiwa istimewa, bukan hanya karena skalanya yang besar, tetapi juga karena semangat rakyat yang hadir dengan penuh ketulusan.
“Hari ini lebih dari kurang lebih 20.000, mungkin sampai 30.000 rakyat hadir dengan semangat yang tulus dengan membawa harapan dan tentu saja doa untuk bangsa Indonesia dan tentu saja mendoakan arwah Bung Karno,” lanjutnya.
Ia juga memberikan perhatian khusus pada simbol budaya yang dihadirkan dalam peringatan ini, yakni 5000 tumpeng yang disajikan kepada masyarakat sebagai bentuk kebersamaan dan rasa syukur.
“Sebanyak 5000 tumpeng ini kita persembahkan bukan sebagai bentuk pesta melainkan sebagai wujud rasa syukur, rasa cinta kita dan penghormatan kepada Sang Pemimpin Besar,” ujar Megawati dalam pernyataannya.
Ganjar Pranowo secara pribadi juga menyebut penyelenggaraan budaya Haul Bung Karno yang digelar rutin berdampak positif bagi Kota Blitar. Bahkan dia mendorong acara selamatan mendoakan Bung Karno ini bisa diselanggarakan semakin meriah dari tahun ke tahun.
“Pak Wali, kalau hal ini dilakukan setiap tahun, maka setiap tahun orang akan berbondong-bondong datang ke Kota Blitar dan ini akan menjadi satu pertemuan warga, sekaligus nanti akan datang ke makam, ada wisata religi dan kita memaknai sebuah nilai-nilai,” ujar Ganjar yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah.
Pujian tersebut menjadi bentuk apresiasi atas inisiatif dan kerja keras Pemerintah Kota Blitar di bawah kepemimpinan Wali Kota Syauqul Muhibbin, atau yang akrab disapa Mas Ibin, dalam menyusun acara yang sakral namun tetap terbuka untuk masyarakat luas. Mas Ibin sendiri dalam sambutannya menyebutkan bahwa haul ini dikemas merakyat dengan semangat persatuan, gotong royong, dan penghargaan kepada sejarah.
“Acara selametan akbar haul Bung Karno dikemas merakyat dengan memakai ambeng atau tumpeng, yang merupakan simbol kebersamaan, simbol gotong royong, simbol kebudayaan, dan simbol rasa syukur kita karena Republik Indonesia ini telah dianugerahi tokoh besar yaitu Bung Karno,” tutur Mas Ibin.

Antusiasme masyarakat tumpah ruah di sepanjang Jalan Ir. Soekarno, dari Istana Gebang hingga Makam Bung Karno, yang dipenuhi tenda-tenda dan area berkumpul untuk berdoa bersama sekaligus mengikuti pengajian dipandu pendakwah Gus Muwafiq dari Jogja. Hadir tokoh-tokoh nasional dan regional seperti Ganjar Pranowo, Said Abdullah, Tri Rismaharini, serta sejumlah kepala daerah seperti Bupati Blitar Rijanto, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, Bupati Madiun H. Ahmad Dawami, Wakil Bupati Sleman, dan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.dan anggota DPR RI Romi Soekarno, Ir. Kandang Budi Sulistio, Pulung Agustanto, Nurhadi, dan Endro Hermono.
Kegiatan haul Ir Soekarno atau Bung Karno ini bukan hanya menjadi pengingat sejarah, namun juga panggilan moral untuk meneladani semangat perjuangan Sang Proklamator demi mewujudkan cita-cita Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur.