KafeBerita.com — Dunia maya Indonesia kembali geger. Bukan karena kebocoran data atau hoaks politik, tapi karena website PeduliLindungi.id — yang dulu jadi garda depan melawan COVID-19 — kini malah ‘bermutasi’ jadi portal judi online. Ya, Anda tidak salah baca: dari deteksi virus ke deteksi jackpot.
Warganet pun ramai-ramai membagikan tangkapan layar saat mencoba mengakses www.pedulilindungi.id, yang bukannya menampilkan info vaksin dan protokol kesehatan, malah mengarahkan ke situs perjudian daring lengkap dengan iming-iming kemenangan fantastis dan bonus deposit awal. Ironis? Jelas. Lucu? Tragis.
Menanggapi kekacauan ini, Kementerian Kesehatan RI buru-buru angkat tangan. Mereka menegaskan sudah tidak lagi mengelola PeduliLindungi sejak aplikasi tersebut berubah menjadi SatuSehat pada 2023.
“Jadi, SatuSehat sejak berubah dari PL (PeduliLindungi) per Maret 2023, otomatis pengelolaan, termasuk urusan keamanan, seluruhnya berikut website, juga tidak di Kemenkes lagi, dan dikelola oleh pihak lain,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, Selasa (20/5/2025).
Aji juga mengimbau masyarakat untuk tidak lagi memasukkan data pribadi ke situs PeduliLindungi.id, karena fitur-fitur kesehatannya telah sepenuhnya dialihkan ke SatuSehat yang bisa diakses melalui satusehat.kemkes.go.id.
Yang makin menggelitik, PT Telkom pun ikut mengklarifikasi, dan menyatakan bahwa mereka sudah lepas tangan sejak 28 Maret 2024. Kontrak pengelolaan aplikasi dan database PeduliLindungi telah usai, dan domain pedulilindungi.id resmi dikembalikan ke registrar domain.
“Seiring dengan sosialisasi perubahan pemanfaatan PeduliLindungi.id ke Satu Sehat maka Telkom secara otomatis juga telah melepas kepemilikan domain website PeduliLindungi.id per tanggal 28 Maret 2024 ke domain registrator,” ujar Sabri Rasyid, AVP External Communication Telkom.
Dengan kata lain, tak ada satu pun lembaga resmi yang merasa bertanggung jawab atas berubahnya situs kesehatan nasional jadi arena taruhan digital. Situs yang dulunya jadi simbol kedisiplinan publik kini berubah menjadi sindiran keras terhadap bobroknya pengawasan ruang digital.
Di negara yang kabarnya sedang “darurat judi online”, kejadian ini ibarat tamparan digital berlapis-lapis. Dulu masyarakat takut buka aplikasi ini karena takut belum vaksin. Sekarang takut buka karena bisa kejebak “main slot”.
Apakah ini tanda kita makin dekat ke Indonesia Emas 2045, atau justru jackpot-nya cuma buat para bandar?