Petani Blitar Rasakan Manfaat DBHCHT: Akses Lahan Lebih Mudah, Air Irigasi Lebih Stabil

KafeBerita.com, Blitar — Dukungan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) kepada sektor pertanian mulai dirasakan langsung para petani di Kabupaten Blitar. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar, Setiyana, menegaskan bahwa pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) dan Jaringan Irigasi Tersier (JIT) di sejumlah titik telah meningkatkan efektivitas kerja petani di lapangan.

“Tujuan utama pembangunan JUT dan jaringan irigasi ini adalah mempercepat akses menuju lahan dan menjamin suplai air saat masa tanam tembakau berlangsung,” ujar Kepala DKPP Kabupaten Blitar, Setiyana, Selasa (2/12/2025).

Setiyana juga mengatakan bahwa program ini sekaligus menyertakan distribusi benih tembakau unggul kepada petani agar proses tanam berlangsung efektif.
Ia menyampaikan bahwa tiap titik pembangunan mendapatkan dana sekitar Rp150–200 juta dan pengerjaannya dilakukan dengan sistem swakelola oleh kelompok tani penerima.

“Kami menyalurkan dananya langsung ke rekening kelompok tani dan seluruh pekerjaan dipantau langsung oleh tim lapangan DKPP agar sesuai target dan benar-benar memberi dampak positif kepada petani,” sebutnya.

Program ini tersebar di 13 lokasi, meliputi wilayah Selopuro, Gandusari, Wates, Panggungrejo, dan Kademangan. Petani di daerah tersebut kini menyebut akses menuju kebun jauh lebih mudah karena jalur yang semula becek dan hanya bisa dilalui jalan kaki, saat ini bisa diakses kendaraan.

Di sisi irigasi, jaringan air yang diperbaiki dan dibangun baru membuat distribusi air lebih merata ke petak-petak tanaman, termasuk di masa musim tanam sibuk.

Setiyana berharap peningkatan infrastruktur ini mendorong hasil panen yang lebih baik, sekaligus menjaga stabilitas ekonomi petani di tengah fluktuasi pasar tembakau.

“Dengan dukungan fasilitas dan pendampingan yang kami berikan, kami ingin produktivitas dan kualitas tembakau di Blitar semakin naik, agar petani memperoleh nilai ekonomi yang lebih tinggi dari hasil kerja mereka,” ucapnya.

Melalui implementasi DBHCHT ini, Pemerintah Kabupaten Blitar berharap pertanian tembakau lokal semakin kompetitif dan menjadi penggerak ekonomi pedesaan yang berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *