KafeBerita.com, Blitar — Program aduan publik Sapa Mas Wali semakin menunjukkan karakter pemerintahan yang responsif dan cepat tanggap di Kota Blitar. Tidak lagi mengandalkan alur administratif yang panjang, mekanisme Sapa Mas Wali memungkinkan aduan masyarakat langsung diterima oleh Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin atau Mas Ibin, tanpa harus melewati rantai birokrasi dinas yang berlapis.
Saat dikonfirmasi mengenai perbedaan kanal ini dibandingkan pengaduan melalui dinas teknis seperti biasanya, Mas Ibin menjelaskan bahwa selama ini dirinya memang memantau seluruh kanal media sosialnya sebagai ruang aspirasi publik. Namun, agar lebih terstruktur, kini Pemkot membentuk jalur aduan resmi bernama Sapa Mas Wali.
“Iya, jadi gini, sebenarnya semua medsos saya pribadi, terus kemudian ada di yang lain seluruh medsos itu yang masyarakat merasa resah, perlu diperhatikan, itu langsung kami tindaklanjuti,” kata Mas Ibin, Rabu (3/12/2025).
Ia melanjutkan bahwa kebutuhan akan kanal khusus muncul karena pesan masyarakat tersebar di berbagai platform. “Karena kanalnya ada di mana-mana, biar rapi, maka sekarang ada kanal Sapa Mas Wali,” ujarnya.
Menurut Mas Ibin, aduan melalui kanal ini akan mendapat respons segera dan personal. “Jadi ketika menyapa kita, kemudian entah laporan melaporkan apa, entah curah apa, insya Allah kita segera menyelesaikan,” kata Mas Ibin lagi.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa aduan tersebut tidak berhenti di tangan admin, tetapi langsung diteruskan kepadanya untuk ditindaklanjuti. “Karena itu langsung, nanti oleh admin dikirimkan ke saya, langsung saya TL semuanya,” tegasnya.
Program Sapa Mas Wali, Aduan Warga Blitar Bisa Ditangani Super Cepat
Mas Ibin menekankan bahwa tujuan utama kanal ini adalah memastikan permasalahan warga tidak tertunda penyelesaiannya akibat prosedur administratif yang memakan waktu. “Jadi, biar problem-problem masyarakat segera tertangani,” ujarnya.
Saat ditanya wartawan mengenai perbedaan sistem ini dengan pelaporan ke dinas, Mas Ibin menyebut faktor kecepatan sebagai pembeda utama. “Sama, kalau yang ini kan, kalau yang dinas kan biasanya paralel ke atas ya, sampai ke saya kan mungkin agak lambat,” jelasnya.
Ia menegaskan sekali lagi perbedaan signifikan kanal ini, aduan langsung jatuh ke ponselnya. “Kalau ini langsung, langsung ke saya, jadi saya delivery lebih cepat,” kata Mas Ibin.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa tidak semua aduan bisa diselesaikan serta-merta, karena beberapa persoalan menyangkut kewenangan di luar domain Pemkot. Ia memberi contoh konkret kasus pohon besar yang membahayakan warga.
“Misalkan kayak ‘Mas Wali itu pohon sudah membahayakan, gede, perlu ditebang,’ nah itu ternyata punyanya bina marga kan artinya punya PU kan, nah kami harus bersurat ke PU supaya diijinkan untuk ditebang,” jelasnya.
Mas Ibin menambahkan bahwa proses koordinasi lintas instansi menjadi bagian penting dalam penyelesaian aduan publik. “Jadi kami berkoordinasi dengan pihak-pihak lain supaya cepat ditangani,” ujarnya.
Prinsip yang ia pegang sederhana, warga menyampaikan informasi lalu pemerintah bergerak. “Intinya kami pokoknya bekerja apa yang menjadi keluhan masyarakat, kami segera tangan,” tegasnya.
Ia memastikan bahwa aduan yang berada dalam kewenangan Pemkot akan diproses tanpa penundaan. “Kalau pemerintah saya pastikan cepat, domainnya Pemkot ya,” kata Mas Ibin.
Namun untuk masalah yang terkait instansi vertikal seperti PLN atau kementerian terkait, Pemkot tetap bergerak cepat sebagai penghubung. “Kalau pihak-pihak lain kami koordinasikan dengan cepat supaya ditangani karena itu merupakan aspirasi atau merupakan info dari masyarakat,” jelasnya.
Program Sapa Mas Wali kini resmi menjadi kanal aduan masyarakat Kota Blitar. Bagi warga yang ingin menyampaikan keluhan, aspirasi, saran ke Wali Kota, dapat menghubungi WhatsApp Hotline resmi: 0821 4672 6600.






