KafeBerita.com, Madiun – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 7 Madiun menunjukkan komitmennya tidak hanya pada pelayanan transportasi, tetapi juga dalam pembangunan sosial masyarakat. Melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), perusahaan menyalurkan sejumlah bantuan yang menyasar berbagai elemen komunitas di wilayah operasionalnya.
Tiga titik bantuan disalurkan sekaligus di Pacitan, Madiun, dan Jombang. Masing-masing menyasar bidang yang berbeda—yakni keagamaan, kesejahteraan pensiunan, dan pelayanan publik. Total dana yang disalurkan mencapai Rp 149,3 juta.
Vice President Daop 7 Madiun, Suharjono secara simbolis menyerahkan bantuan tersebut kepada penerima manfaat, di antaranya Rumah Quran Al-Husna di Pacitan, Kantor Persatuan Pensiunan Kereta Api (PERPENKA) DPD 7 Madiun, dan Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Jombang.
Manajer Humas Daop 7 Madiun, Rokhmad Makin Zainul menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kehadiran KAI di tengah masyarakat, khususnya melalui penguatan komunitas di berbagai sektor. “KAI tidak hanya berperan dalam menggerakkan moda transportasi, tetapi juga memiliki tanggung jawab moral dalam membantu membangun kualitas hidup masyarakat di sekitarnya,” ujarnya pada Kamis (3/7/2025).
Zainul merinci, bantuan senilai Rp 25 juta diberikan kepada Rumah Quran Al-Husna sebagai dukungan terhadap pendidikan keagamaan anak-anak. Sementara itu, dana sebesar Rp 76,1 juta digunakan untuk meningkatkan sarana layanan digital di Kantor BPN Jombang. Tak kalah penting, PERPENKA DPD 7 Madiun menerima bantuan Rp 48,2 juta untuk memasang kanopi dan paving blok sebagai bagian dari peningkatan fasilitas komunitas pensiunan.
Ia menambahkan bahwa program TJSL kali ini terbagi ke dalam tiga subprogram utama, yakni KAI SAR-I untuk kegiatan keagamaan, KAI PLING untuk pengembangan fasilitas umum, dan KAI Dungmas untuk bantuan sosial kemasyarakatan. “Ketiganya menyasar kelompok yang sering kali luput dari perhatian, namun perannya vital dalam membentuk karakter komunitas yang kuat,” imbuhnya.
Lebih dari sekadar distribusi dana, KAI Daop 7 Madiun ingin membangun relasi jangka panjang dengan komunitas lokal. Zainul menyebut bahwa pendekatan yang dilakukan berlandaskan prinsip keberlanjutan serta selaras dengan penerapan nilai-nilai Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam tata kelola perusahaan.
“Kami berharap langkah ini bisa memberi dampak riil bagi masyarakat serta menjadi bukti bahwa perusahaan transportasi juga bisa hadir sebagai mitra pembangunan komunitas,” tuturnya.
Zainul menekankan, bentuk dukungan sosial seperti ini tidak hanya akan terus digulirkan, tetapi juga ditingkatkan skalanya ke depan. Ia berharap inisiatif KAI bisa mendorong perusahaan lain turut aktif berperan dalam membangun komunitas yang lebih inklusif dan berdaya melalui program TJSL.