Wali Kota Blitar Mas Ibin Ingin Sekolah Jadi Tempat Paling Bahagia untuk Anak

KafeBerita.com, Blitar – Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin atau Mas Ibin menyampaikan harapan besar agar sekolah menjadi tempat yang paling aman, nyaman, dan membahagiakan bagi setiap anak. Hal itu ia sampaikan dalam kegiatan Sarapan Nastar (Ngobrol Santai Bareng Anak dan Remaja), Jumat (26/7/2025), yang berlangsung di Balai Kota Kusumo Wicitro, Kota Blitar.

Kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2025 itu diikuti lebih dari 100 anak sekolah SD hingga SMA dari berbagai sekolah. Mereka berdiskusi langsung dengan Wali Kota Blitar dan sejumlah pejabat daerah untuk menyampaikan berbagai aspirasi dan keresahan.

“Saya ingin sekolah menjadi tempat yang paling bahagia untuk anak-anak. Jangan ada lagi anak takut ke sekolah. Jangan ada lagi perundungan. Sekolah harus menjadi tempat untuk bertumbuh dan berkembang dengan gembira,” ujar Wali Kota yang akrab disapa Mas Ibin itu.

Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak akan menoleransi segala bentuk perundungan (bullying), kekerasan, atau intimidasi terhadap anak di lingkungan pendidikan. Ia juga mengajak seluruh elemen—guru, orang tua, dan masyarakat—untuk bersama-sama menciptakan ekosistem pendidikan yang ramah anak.

Tindak Lanjut Serius dari Pemerintah

Mas Ibin menyebutkan, dalam lima tahun ke depan, Pemerintah Kota Blitar akan memastikan bahwa seluruh kebijakan yang diambil selaras dengan empat hak dasar anak: hak hidup, hak tumbuh dan berkembang, hak perlindungan, dan hak partisipasi.

“Tidak ada pembangunan yang tidak berpihak pada anak. Semua kebijakan ke depan harus ramah anak. Bahkan kami sudah siapkan tim pemantau agar anak-anak tidak berkeliaran di malam hari dan bisa terhindar dari situasi berisiko,” jelasnya.

Lebih lanjut, Mas Ibin juga menyampaikan bahwa Pemkot Blitar terus mendorong anak-anak untuk lebih aktif bersuara. Melalui forum seperti Sarapan Nastar, mereka bisa menyampaikan ide, harapan, bahkan kritik, secara langsung kepada pemimpin kota.

“Anak-anak Kota Blitar harus bermimpi setinggi-tingginya seperti Bung Karno, yang dulu masa kecilnya di Blitar berhasil menjadi Presiden Republik Indonesia. Kami pemerintah ingin memastikan Kota Blitar adalah rumah paling nyaman, aman, dan membantu mewujudkan mimpi cita-cita anak–anakku semuanya,” tutur Mas Ibin.

Forum Partisipatif Anak

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3AP2KB) Kota Blitar, Parminto, menyampaikan bahwa Sarapan Nastar adalah ruang dialog dua arah antara anak-anak dengan pemerintah. “Kegiatan ini adalah bentuk implementasi dari prinsip partisipasi anak dalam pembangunan,” ujarnya.

Dalam forum tersebut, anak-anak tidak hanya menyampaikan keresahan mereka terhadap perundungan, tetapi juga menyampaikan ide untuk memperbaiki kualitas ruang bermain, akses terhadap pendidikan inklusif, dan perlunya perhatian lebih terhadap anak-anak berkebutuhan khusus.

Blitar Menuju Kota Layak Anak Paripurna

Mas Ibin menyampaikan bahwa Kota Blitar telah menerima penghargaan sebagai Kota Layak Anak (KLA) kategori Nindya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI pada tahun 2024. Pada 2025 ini, pemerintah menargetkan peningkatan ke kategori Paripurna, level tertinggi dalam indikator kota ramah anak.

Maka itu Pemerintah Kota Blitar juga ada inovasi nyata, dengan menerjunkan tim yang blusukan ke jalan-jalan dan tempat nongkrong favorit remaja utamanya pelajar. tim itu akan mencari pelajar khususnya, jika ada yang dipergoki, bakal ditindak dengan memanggil orang tuanya. Dengan ini anak yang kedapatan tidak bersekolah akan dibantu kembali ke sekolah, begitu pula anak yang membolos akan dilakukan penindakan karena kegiatan nongkrong diluar jam sekolah cenderung membuat aktivitas negatif.

Dalam penutupan kegiatan Sarapan Nastar, Mas Ibin mengajak seluruh anak-anak dan remaja Kota Blitar untuk tidak takut menyampaikan aspirasi dan mimpi mereka.

“Jangan ragu untuk bicara. Menyampaikan segala uneg-uneg, saran, harapan, bahkan kritik sekalipun. Apa yang kalian impikan tentang Kota Blitar? Lingkungan seperti apa yang kalian harapkan untuk bermain dan belajar? Ceritakanlah kepada kami, karena setiap suara kalian adalah mutiara berharga bagi kami,” ujar Mas Ibin disambut tepuk tangan peserta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *