Wamenham dan Mas Ibin Cita-Citakan Kota Blitar Human Rights City Dunia

KafeBerita.com, Blitar — Kota Blitar siap menjadi pelopor Hak Asasi Manusia (HAM) di tingkat nasional maupun internasional. Bersama Wakil Menteri HAM Mugiyanto, Pemerintah Kota Blitar yang dipimpin Walikota Syauqul Muhibbin, menggagas agar Bumi Bung Karno menjadi Human Rights City Dunia.

Sebagai langkah awal pada Rabu (11/6/2025) kedua instansi ini menggelar Sosialisasi Penguatan Hak Asasi Manusia bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) diikuti ASN Kota Blitar, yang dibuka langsung oleh Wamenkumham dan dihadiri Forkopimda setempat.

Selain dihadiri langsung Walikota Blitar, Syauqul Muhibbin, yang akrab disapa Mas Ibin, turut hadir Kapolres Blitar Kota, Dandim 0808/Blitar, Kepala Kejaksaan Negeri, Kepala Pengadilan Negeri, perwakilan DPRD, serta sejumlah ASN dari berbagai instansi di lingkungan Pemkot Blitar.

Dalam sambutannya, Wamenham Mugiyanto menekankan pentingnya pemahaman hak asasi manusia (HAM) yang menyeluruh kepada para aparatur negara. Menurutnya, tanggung jawab pemerintah tidak hanya terbatas pada hak sipil dan politik, tetapi juga mencakup hak ekonomi, sosial, dan budaya seperti pendidikan, kesehatan, lapangan pekerjaan, hingga udara bersih.

“Kami ingin memastikan bahwa hak asasi manusia di Indonesia, khususnya di Blitar, dilindungi, dipenuhi, dilayani, dan dihormati. Ini adalah tanggung jawab kami sebagai bagian dari Kementerian HAM,” kata Mugiyanto.

Lebih lanjut, Mugiyanto mengatakan bahwa pihaknya sangat bangga atas respons positif yang ditunjukkan oleh Walikota Blitar, Mas Ibin, dalam mendorong Kota Blitar menjadi sebuah Human Rights City .

“Yang tadi saya sampaikan ke Pak Walikota dan saya sangat bangga dengan Pak Walikota yang sangat terbuka untuk menjadikan Kota Blitar, kota yang ramah ke asasi manusia. Itu ada beberapa kriteria, yang paling penting yang menjadi kunci adalah ketika ada political will dari top leadership , dan political will sudah dinyatakan oleh Pak Walikota,” ujar Mugiyanto.

Mugiyanto bahkan menyebut beberapa kota dunia yang telah sukses menjadi contoh pelopor HAM, seperti Barcelona, Den Haag, Madrid, Sydney, serta dua kota di Korea Selatan, yaitu Seoul dan Gwangju. Kota Gwangju sendiri setiap tahun menyelenggarakan forum internasional kota HAM sedunia.

“Bayangan saya tahun depan Kota Blitar sudah menjadi partisipan di dalam forum kota HAM di dunia di Gwangju, Korea Selatan. Tapi untuk menuju ke sana akan bagus kalau Pak Walikota bisa mempersiapkan diri,” paparnya.

Menurutnya, Indonesia saat ini tidak lagi harus belajar dari negara-negara barat soal HAM, karena banyak dari mereka justru melakukan praktik-praktik yang bertentangan dengan prinsip HAM, khususnya dalam hubungannya dengan isu Palestina.

“Indonesia tidak seperti dulu kita ngomong hak asasi manusia masih diajari ya, diajari Amerika, diajari negara-negara lain. Sekarang kita harus ajarin mereka, apalagi negara-negara yang saya sebut Amerika, berantakan ya, melakukan banyak praktik-praktik yang bertentangan dengan hak asasi manusia dalam hubungannya dengan Palestina misalnya. Enggak, mereka bukan contoh yang baik. Kita harus memimpin jadi hak asasi manusia,” katanya tegas.

Sementara Walikota Blitar, Syauqul Muhibbin, menyebut Kota Blitar sudah mempunyai kekuatan awal untuk menuju Human Rights City. Melihat dari sejarah kota yang dulu menjadi tempat tinggal masa kecil pahlawan besar pendiri Indonesia, Bung Karno, yang melahirkan pemikiran-pemikiran visioner yang masih relevan hingga saat ini.

“Saya kira potensial ya, karena di Blitar ini, proklamator kita Bung Karno dimakamkan di Blitar dan bertumbuh besar di Blitar. Dan beliau founding father kita ini yang juga mempelopori hak asesi manusia dunia ya dengan membawa bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. Itu salah satu kunci utama ya untuk hak asasi manusia. Demikian juga beliau mempelopori gerakan non-blok, beliau mempelopori kemerdekaan banyak negara di berbagai dunia. Ini luar biasa. Maka Kota Blitar sesungguhnya punya banyak potensial untuk menuju ke situ,” kata Mas Ibin.

“Tentunya kami nantinya juga banyak berguru pada Kementerian Hak Asasi Manusia supaya dapat arahan dan pembimbingan bagaimana caranya kira-kira agar Kota Blitar menjadi salah satu kota HAM dunia. Seperti memetakan kultur masyarakat dan problematika HAM di Kota Blitar yang harus diperhatikan lebih,” tambahnya.

Komitmen kuat dari Pemkot Blitar dibawah kepemimpinan Mas Ibin, didukung oleh sinergi lintas sektor dan arahan Kementerian HAM, semakin membuka jalan bagi Kota Blitar untuk menjadi pelopor HAM di tingkat nasional maupun internasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *