KafeBerita.com, Blitar – Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) terus mendorong peningkatan produktivitas pertanian tembakau dengan membangun infrastruktur pendukung berupa Jalan Usaha Tani (JUT) dan Jaringan Irigasi Tersier (JIT). Pembangunan ini menggunakan anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025.
Kepala Bidang Prasarana Pertanian DKPP Kabupaten Blitar, Matsafi’i, mengatakan bahwa pada tahun ini terdapat 13 titik pembangunan infrastruktur pertanian yang tersebar di delapan kecamatan yang menjadi sentra budidaya tembakau. Rinciannya, terdapat tujuh unit JUT dan enam unit JIT.
“JUT dan JIT ini dibangun di kecamatan-kecamatan yang memang potensial untuk pengembangan tembakau, seperti Selopuro, Garum, Gandusari, Wlingi, Talun, dan Panggungrejo. Ini sudah masuk tahap pencairan dan sebagian sudah mulai dibangun,” ujar Safi’i, saat diwawancarai Kamis (26/6/2025).
Pembangunan JUT ditujukan untuk mempermudah akses transportasi hasil pertanian, mulai dari sarana produksi hingga pengangkutan hasil panen. Sementara itu, JIT dibangun untuk memperbaiki sistem irigasi tersier agar distribusi air ke lahan pertanian tembakau bisa lebih optimal.
“Jalan usaha tani adalah akses vital yang menghubungkan lahan pertanian dengan jalur distribusi. Sedangkan JIT sangat penting agar air bisa menjangkau lahan tembakau yang membutuhkan pengairan, terutama di musim tanam,” jelas Safi’i.
Ia menambahkan bahwa pengajuan pembangunan infrastruktur ini dilakukan melalui kelompok tani yang membudidayakan tembakau. Setelah diajukan, DKPP melakukan verifikasi lapangan untuk memastikan kebutuhan dan kelayakan pembangunan di setiap lokasi.
“Setiap pengajuan harus berbasis kebutuhan nyata dan dibuktikan di lapangan. Kami tidak serta-merta menyetujui, semua diverifikasi dulu,” tambahnya.
Lebih lanjut, Safi’i mengatakan pembangunan infastruktur pertanian JUT dan JIT ini tidak hanya berdampak pada peningkatan hasil tembakau, tetapi juga mendukung komoditas pangan lain seperti padi dan jagung, yang ditanam di lahan-lahan sekitar sentra tembakau.
“Otomatis infrastruktur JUT JIT ini meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Tidak hanya untuk tembakau saja tapi komoditas lain di sekitarnya seperti padi dan jagung juga ikut meningkat, sehingga menyeluruh,” pungkasnya.